sistem imun tubuh melawan virus flu

Cara Kerja Sistem Imun Melawan Virus Flu

Musim hujan sering membuat kita lebih rentan terkena flu. Tapi tahukah kamu bagaimana tubuh melindungi diri dari virus ini?

Menurut WHO[1], sistem imun merespons infeksi flu melalui dua tahap besar: imunitas bawaan (innate) — yang cepat dan nonspesifik — serta imunitas adaptif, yang membentuk antibodi spesifik terhadap virus influenza.

Artikel ini menjelaskan cara kerja dua lapisan pertahanan tubuh itu, berdasarkan panduan terbaru dari WHO, CDC, dan Kemenkes RI.

👉 Untuk memahami bagaimana imunitas beradaptasi terhadap perubahan cuaca, kamu bisa baca artikel Musim Hujan Tiba: Kenapa Tubuh Mudah Drop?.

 

Imunitas Bawaan — Garda Depan Tubuh

Begitu virus flu masuk lewat hidung atau tenggorokan, sel-sel mukosa dan fagosit langsung bekerja.

WHO menjelaskan bahwa fase awal infeksi memicu pelepasan sitokin dan interferon, yang mengaktifkan makrofag, sel dendritik, dan sel Natural Killer (NK) untuk menahan penyebaran virus[1].

Studi dari Frontiers in Immunology[7] menegaskan peran sel-sel ini dalam mengurangi keparahan dan durasi penyakit. Kemenkes RI juga mengingatkan pentingnya dukungan gaya hidup sehat agar sistem imun bawaan tetap optimal — cukup tidur, gizi seimbang, dan menjaga kebersihan diri.[5]

Jika kamu tertarik memahami lebih dalam tentang nutrisi yang mendukung imunitas, lihat artikel Zinc vs Vitamin C: Mana yang Lebih Efektif untuk Daya Tahan Tubuh?.

 

Imunitas Adaptif — Serangan Spesifik terhadap Virus

Jika pertahanan awal belum cukup, sistem imun adaptif mengambil alih.
CDC menjelaskan bahwa paparan virus flu, baik melalui infeksi alami maupun vaksinasi, menstimulasi pembentukan antibodi spesifik terhadap antigen virus.[3]

Antibodi ini dibuat oleh sel B, dengan bantuan sel T CD4+ dan sel T CD8+ yang menghancurkan sel tubuh yang terinfeksi[6].
Kajian Review: Immune Responses to Influenza Virus Infection oleh Kreijtz dkk[6] menjelaskan peran antibodi IgM dan IgG yang memberikan perlindungan jangka panjang — dasar bagi vaksin flu tahunan.

Mekanisme ini juga berkaitan dengan bahasan Cara Vaksin Melatih Sistem Imun Tubuh, salah satu kunci penting dalam pencegahan influenza menurut WHO.

 

Virus Flu yang Licik — Antigenic Drift dan Shift

Virus influenza termasuk ahli penyamar. CDC[4] menjelaskan dua mekanisme evolusi virus ini:

  • Antigenic drift: perubahan kecil pada gen virus yang membuat antibodi lama kurang efektif.
  • Antigenic shift: perubahan besar yang bisa memicu wabah baru.

Karena itu, vaksin flu perlu diperbarui setiap tahun. WHO dalam Guideline Klinis Influenza 2024 juga menekankan pentingnya memperbarui vaksin untuk mengantisipasi tipe virus baru dengan potensi pandemi[2].

Untuk melihat bagaimana teknologi membantu proses ini, baca juga artikel AI di Dunia Medis: Bisa Gantikan Dokter atau Justru Membantu?.

 

Mengapa Penting Saat Musim Hujan?

Cuaca dingin dan ruangan tertutup membuat penyebaran virus lebih mudah.
Dengan memahami mekanisme imun, kamu jadi tahu mengapa langkah seperti vaksinasi influenza, makan bergizi, tidur cukup, dan olahraga ringan dapat memperkuat daya tahan tubuh.

Langkah-langkah ini selaras dengan prinsip kesehatan preventif yang juga dibahas dalam artikel 7 Kebiasaan Kecil yang Bisa Meningkatkan Imunitas Harian.

 

Kesimpulan

Tubuh kita memiliki sistem pertahanan yang kompleks: cepat dan umum (bawaan), lalu spesifik dan bermemori (adaptif). Meski virus flu terus bermutasi, kombinasi gaya hidup sehat dan vaksinasi tetap menjadi strategi paling efektif.

Karena sehat bukan hanya soal tahu, tapi soal memahami — dan menerapkannya setiap hari. 🌿

 

Referensi

  1. World Health Organization. Influenza (Seasonal). WHO Fact Sheet, 2024.
  2. WHO. Clinical Management of Seasonal Influenza: Updated Guidelines 2024 (ISBN 9789240097759).
  3. Centers for Disease Control and Prevention. Antigenic Properties of Influenza Viruses.
  4. CDC. How Flu Viruses Can Change (Drift and Shift).
  5. Kementerian Kesehatan RI. Tanya Jawab Seputar Influenza. 2024.
  6. Kreijtz, J.H.C.M. et al. Review: Immune Responses to Influenza Virus Infection. Human Vaccines & Immunotherapeutics, 2011.
  7. Frontiers in Immunology, 2022. Pediatric Influenza Immune Response Study.
Ditinjau oleh Tim Medis Internal SateraHealth.
Disclaimer
Artikel ini disusun untuk tujuan edukasi kesehatan masyarakat dan tidak menggantikan diagnosis medis langsung. Jika Anda memiliki kondisi khusus, konsultasikan kebutuhan suplemen dengan dokter atau apoteker.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *