seseorang menggunakan ponsel di malam hari saat hujan turun

Gadget Overuse di Musim Hujan: Dampaknya pada Tidur dan Kekebalan Tubuh

Musim hujan sering membuat kita lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan—rebahan lebih lama, menonton lebih sering, dan tanpa sadar menambah waktu bermain gadget. Sayangnya, kebiasaan ini dapat memengaruhi kualitas tidur dan menurunkan daya tahan tubuh, terutama ketika tubuh sedang lebih rentan terhadap flu atau infeksi musiman.

Artikel ini menguraikan bagaimana penggunaan gadget berlebih memengaruhi pola tidur, ritme hormon, hingga respons imun tubuh—berdasarkan panduan WHO, CDC, NIH, dan penelitian ilmiah.

 

1. Mengapa Gadget Lebih Banyak Dipakai Saat Musim Hujan?

Cuaca dingin dan suasana rumah yang lebih tenang membuat aktivitas digital terasa lebih nyaman. Namun pola ini dapat menjadi masalah bila durasinya meningkat drastis.

Kondisi serupa juga muncul saat tubuh terasa “drop” saat musim hujan—mekanisme ini sudah dibahas dalam artikel Musim Hujan Tiba: Kenapa Tubuh Mudah Drop?

 

2. Cahaya Biru & Dampaknya Terhadap Tidur

a. Cahaya Biru Menekan Produksi Melatonin

National Institutes of Health (NIH) menjelaskan bahwa paparan cahaya biru dari layar gadget di malam hari menekan melatonin, hormon pengatur tidur.

Hasilnya:

  • Sulit tidur,
  • Tidur dangkal,
  • Ritme sirkadian terganggu.

Penjelasan mengenai gangguan ritme tubuh juga berkaitan dengan artikel Tidur dan Sistem Imun: Mengapa Begadang Mudah Bikin Sakit?

b. Overstimulasi Otak

Konten cepat seperti scrolling media sosial, menonton serial berjam-jam, atau bermain gim meningkatkan aktivitas korteks otak sehingga tubuh sulit memasuki fase rileks.

WHO menyebut bahwa stimulasi digital intens di malam hari berperan pada peningkatan kecemasan dan gangguan tidur.
📌 WHO – Screen Use & Mental Health https://www.who.int/europe/news/item/25-09-2024-teens–screens-and-mental-health

 

3. Dampak Gadget Overuse Terhadap Sistem Imun

a. Tidur Berkurang = Imunitas Melemah

CDC menegaskan bahwa tidur kurang dari 7–8 jam menurunkan respons imun terhadap virus.

📌 CDC Sleep & Immunity https://www.cdc.gov/sleep

Kurang tidur membuat:

  • Sel T dan sel NK menurun,
  • Antibodi melemah,
  • Tubuh lebih mudah terkena flu, ISPA, dan infeksi musiman.

b. Peningkatan Kortisol Akibat Stimulasi Digital

Menurut NIH dan studi Journal of Behavioral Medicine:

  • Penggunaan gadget berlebih meningkatkan kadar kortisol (hormon stres),
  • Kadar tinggi kortisol kronis menurunkan fungsi leukosit,
  • Tubuh lebih rentan kuman.

Efeknya serupa dengan yang dijelaskan dalam artikel Apa Itu Inflammatory Foods?—ketika stres mikro berulang memperburuk respons imun.

c. Kurang Paparan Cahaya Alami di Musim Hujan

Jika sepanjang hari berada di ruangan sambil menatap layar:

  • Tubuh kekurangan sinar matahari,
  • Serotonin menurun,
  • Melatonin menjadi tidak stabil.

Yang menyebabkan tubuh lebih cepat lelah dan imun melemah—mekanisme yang juga muncul dalam artikel Musim Hujan dan Mood: Mengapa Banyak Orang Jadi Lebih Lelah dan Murung?

 

4. Dampaknya Pada Anak & Remaja

WHO dan CDC sepakat bahwa:

  • Anak/ remaja yang memakai layar >3–4 jam/hari
    → lebih berisiko insomnia, gangguan fokus, hingga menurunnya imunitas.
  • Stimulasi digital malam hari meningkatkan kecemasan dan gangguan perilaku.

 

5. Cara Menggunakan Gadget dengan Lebih Sehat di Musim Hujan

a. Atur Jam “Digital Cut-Off”

Hentikan penggunaan gadget 1–2 jam sebelum tidur, seperti rekomendasi NIH & Sleep Foundation.

b. Gunakan Mode Malam / Night Shift

Mengurangi cahaya biru dapat membantu melatonin tetap stabil.

c. Paparan Cahaya Matahari Saat Pagi

Membantu mengatur ulang ritme sirkadian dan meningkatkan energi.

d. Istirahat Setiap 20–30 Menit

Agar mata dan otak tidak overstimulated.

e. Prioritaskan Aktivitas Non-Gadget

Membaca buku, journaling ringan, atau stretching.

Keseimbangan seperti ini juga dibahas dalam artikel Mindful Scrolling: Cara Menggunakan Media Sosial Tanpa Bikin Cemas.

f. Tidur Teratur, Hidrasi, dan Gizi Seimbang

Kemenkes menegaskan tiga pilar ini sebagai fondasi kekebalan tubuh.

Kesimpulan

Tubuh kita selalu mengirim isyarat—pelan, lembut, dan sering kali muncul justru ketika kita tenggelam dalam rutinitas yang tak berhenti. Di tengah derasnya hujan dan layar yang terus menyala, kita diajak untuk kembali merasakan ritme diri sendiri. Setiap jeda kecil memberi ruang bagi tubuh untuk pulih dan menemukan keseimbangannya lagi,

Karena kesehatan bukan hanya soal seberapa kuat kita bertahan, tetapi bagaimana kita memberi perhatian yang utuh pada kebutuhan kita sendiri.

Referensi 

  • WHO Europe – Teens, Screens & Mental Health (2024)
  • WHO – Digital Health & Mental Wellbeing
  • CDC – Sleep and Immunity
  • NIH – Melatonin & Light Exposure
  • NIH – Sleep & Immune Function
  • Journal of Behavioral Medicine – Cortisol & Digital Stress
  • Sleep Foundation – Screen Time & Sleep
  • Kemenkes RI – Pola Hidup Sehat Musim Hujan
Ditinjau oleh Tim Medis Internal SateraHealth.
Disclaimer: artikel ini disusun untuk tujuan edukasi kesehatan masyarakat dan tidak menggantikan diagnosis medis langsung. Jika Anda memiliki kondisi khusus, konsultasikan kebutuhan suplemen dengan dokter atau apoteker.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *