Musim hujan sering membuat berbagai penyakit saluran napas bermunculan, terutama influenza dan RSV (Respiratory Syncytial Virus). Gejalanya sering mirip—demam, pilek, batuk—sehingga orangtua kerap bingung kapan harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Padahal, menentukan waktu yang tepat untuk tes dapat membantu mempercepat penanganan dan mencegah komplikasi, terutama pada balita dan lansia.
Artikel ini memberikan panduan ringkas namun komprehensif untuk keluarga, dengan pendekatan berbasis bukti dan bahasa yang mudah dipahami.
Apa Itu Influenza dan RSV?
Influenza
Infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan gejala sistemik seperti:
- Demam tinggi
- Nyeri otot
- Batuk kering
- Sakit kepala
Menurut CDC (https://www.cdc.gov/flu), flu bisa menyebabkan komplikasi serius pada anak kecil, ibu hamil, dan lansia.
RSV (Respiratory Syncytial Virus)
Virus yang sangat umum pada bayi dan anak kecil. Gejala mirip flu, tetapi dapat berkembang menjadi:
- Bronkiolitis
- Pneumonia ringan hingga berat
WHO mencatat RSV sebagai salah satu penyebab utama infeksi saluran napas bawah pada bayi (https://www.who.int/health-topics/respiratory-syncytial-virus).
Kapan Harus Tes Influenza?
1. Demam tinggi tiba-tiba (≥38°C) disertai nyeri otot dan batuk kering
Influenza biasanya muncul cepat dan membuat tubuh terasa “jatuh sakit” mendadak.
2. Gejala muncul saat puncak musim hujan
Data global menunjukkan peningkatan kasus influenza saat musim basah.
3. Ada kontak erat dengan penderita flu terkonfirmasi
Misalnya anggota keluarga, teman sekolah, atau rekan kerja.
4. Pasien berisiko tinggi
- Anak <5 tahun
- Lansia >60 tahun
- Ibu hamil
- Penyakit kronis (asma, jantung, imun rendah)
Beberapa gejala flu juga bisa menyerupai pilek biasa—dibahas dalam Perbedaan Flu dan Pilek yang Sering Disalahpahami.
Kapan Harus Tes RSV?
1. Bayi atau anak kecil tampak sesak atau napas cepat
Tanda bahaya RSV antara lain:
- Napas grok-grok
- Tarikan dinding dada
- Cuping hidung kembang-kempis
2. Batuk memburuk setelah hari ke-3–5
RSV biasanya memuncak pada hari-hari ini.
3. Anak tampak lemah, minum berkurang, atau rewel berlebihan
4. Riwayat lahir prematur atau penyakit paru bawaan
Kelompok ini lebih mudah mengalami bronkiolitis berat.
Menurut NIH, tes RSV direkomendasikan terutama untuk bayi, lansia, dan pasien imunokompramis.
Jenis Tes Influenza & RSV yang Umum Dipakai
1. Rapid Test (Antigen)
- Hasil cepat 10–30 menit
- Efektif untuk skrining
- Lebih akurat bila dilakukan <48 jam setelah gejala muncul
2. PCR (Gold Standard)
- Sangat akurat
- Dapat membedakan influenza A/B & RSV
- Direkomendasikan pada kasus berat atau pasien risiko tinggi
Keputusan kapan melakukan tes sering berkaitan dengan kondisi imun tubuh, yang juga dijelaskan dalam artikel Apa Itu IgA, IgG, dan IgM?
Kapan Harus Segera ke Fasilitas Kesehatan?
Segera periksakan bila:
- Demam tidak turun >72 jam
- Sesak napas atau napas cepat
- Anak tidak mau minum/ASI
- Tampak kebiruan
- Penurunan kesadaran atau lemas berat
- Batuk makin memburuk
Di musim hujan, sistem imun memang bekerja lebih keras—dibahas lebih rinci dalam Vitamin C dan D di Musim Hujan: Beneran Perlu?
Panduan Praktis untuk Orangtua Selama Musim Hujan
- Pastikan anak cukup tidur
- Berikan hidrasi yang cukup
- Cuci tangan lebih sering
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
- Vaksinasi influenza untuk keluarga yang berisiko
Kesimpulan
Mengetahui kapan perlu melakukan tes influenza atau RSV membantu orangtua membuat keputusan yang lebih tenang dan terarah. Tes diperlukan terutama ketika gejala berat, berlangsung lama, atau terjadi pada kelompok berisiko. Dengan memahami pola gejala dan waktu yang tepat untuk pemeriksaan, keluarga dapat memberikan perawatan yang efektif sejak awal.
Pada akhirnya, tubuh selalu memberi tanda ketika sedang berjuang—melalui demam, batuk, atau napas yang berubah ritmenya. Mendengarkan tanda-tanda ini bukan tentang panik, tetapi tentang hadir untuk diri dan keluarga dengan lebih bijak.
Karena kesehatan bukan tentang menghindari setiap risiko, tetapi tentang bagaimana kita menjaga tubuh dengan kepekaan, kasih sayang, dan keputusan yang tepat saat dibutuhkan.
Referensi
- CDC – Influenza Overview: https://www.cdc.gov/flu
- WHO – Respiratory Syncytial Virus (RSV): https://www.who.int/health-topics/respiratory-syncytial-virus
- NIH – RSV Facts & Guidelines:
- CDC – Rapid Influenza Testing: https://www.cdc.gov/flu/professionals/diagnosis/rapidlab.htm
- Kemenkes – Pedoman Tatalaksana ISPA Anak (2022)
| Ditinjau oleh Tim Medis Internal SateraHealth. |
| Disclaimer: artikel ini disusun untuk tujuan edukasi kesehatan masyarakat dan tidak menggantikan diagnosis medis langsung. Jika Anda memiliki kondisi khusus, konsultasikan kebutuhan suplemen dengan dokter atau apoteker. |

Bagian dari program literasi kesehatan SateraHealth.id


