cuaca dingin dan daya tahan tubuh pada orang dewasa

Apa Hubungan Cuaca Dingin dan Kekebalan Tubuh?

Banyak orang merasa cuaca dingin dan daya tahan tubuh saling berkaitan—karena saat udara turun, tubuh terasa lebih mudah terserang flu.
Namun penelitian terbaru menunjukkan bahwa bukan suhu dingin itu sendiri yang membuat kita sakit, melainkan cara tubuh beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Perubahan kecil seperti kurang tidur, hidrasi rendah, dan minim sinar matahari bisa menurunkan imun tanpa kita sadari.
Untuk memahami efek cuaca lembap, kamu bisa melihat artikel.

đź“– Untuk memahami efek cuaca lembap, kamu bisa melihat artikel Musim Hujan Tiba: Kenapa Tubuh Mudah Drop?

 

Apa yang Terjadi Saat Suhu Turun

1. Lapisan Pertahanan Hidung Melemah

Penelitian dari Harvard Medical School (2023) menunjukkan bahwa suhu dingin menurunkan hingga 50% kemampuan sel hidung dalam melawan virus.

Temuan lanjutan dari Healthline (2024) menunjukkan bahwa paparan udara dingin juga menekan aktivitas extracellular vesicles yang merupakan partikel pelindung alami di saluran napas.
Kondisi ini membuat infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) lebih mudah muncul saat cuaca dingin.

Untuk membantu sistem imun bekerja optimal, kenali nutrisi pendukung seperti vitamin C dan zink dalam artikel Vitamin C dan Zinc: Mana Lebih Efektif

2. Respon Tubuh terhadap Paparan Dingin

Menurut penelitian dalam PLOS ONE Journal (Brenner et al., 2014)2, paparan dingin singkat dapat menurunkan kadar leukosit dan sitokin sementara, tetapi tubuh kembali normal dalam 24 jam.

Sementara itu, tinjauan oleh Shephard & Shek (1998) dalam Sports Medicine Journal menunjukkan bahwa paparan dingin ringan justru menstimulasi sistem imun, sedangkan paparan ekstrem menekannya.

Untuk menjaga kekebalan tubuh tetap stabil, tidur yang berkualitas sangat penting. Lihat panduannya di artikel Sleep Hygiene: Cara Sederhana Agar Tubuh Pulih dan Pikiran Tenang.

3. Alergi dan Sensitivitas Udara Dingin

Studi yang dimuat dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Malikussaleh (2023)3 menemukan bahwa paparan udara dingin dapat memperparah rinitis alergi, dengan peningkatan skor gejala signifikan pada uji VAS.
Perubahan suhu memicu pelepasan histamin, menyebabkan bersin dan hidung tersumbat.

Jika kamu menggunakan obat alergi atau herbal, pastikan produk tersebut terdaftar di BPOM. Panduannya bisa kamu lihat di artikel Cara Membaca Label BPOM di Produk Herbal.

 

Hubungan Antara Cuaca dan Kekebalan Tubuh

Suhu dingin dapat memperlambat aliran darah dan respons imun di permukaan kulit maupun saluran napas (NIH, 2023).
Namun riset di Wilderness & Environmental Medicine (SAGE Journal, 2011) menunjukkan bahwa olahraga ringan di udara dingin justru meningkatkan sirkulasi dan fungsi imun tubuh.

Kesimpulannya, cuaca hanyalah pemicu eksternal. Yang menentukan kekebalan adalah pola hidup dan kesiapan tubuh menghadapi perubahan lingkungan.

Kalau kamu sering merasa lelah atau tidak fokus saat kerja, mungkin tubuhmu butuh istirahat mental juga. Baca artikel Quiet Quitting dan Kesehatan Mental di Tempat Kerja.

 

Cara Menjaga Daya Tahan Tubuh di Cuaca Dingin

1. Tidur dan Hidrasi yang Cukup

CDC (2023)5 menekankan pentingnya tetap minum cukup air meskipun tidak merasa haus. Tidur 7–8 jam membantu menstabilkan hormon stres dan mendukung kerja sel imun.

2. Konsumsi Nutrisi Seimbang dan Kaya Warna

Kemenkes RI (2024)6 menyarankan pola makan kaya vitamin C, D, dan zinc dari buah, sayur, serta ikan.
Antioksidan alami membantu tubuh melawan stres oksidatif akibat perubahan suhu.

3. Rutin Bergerak dengan Intensitas Sedang

Menurut SAGE Journal (2011)4, aktivitas ringan seperti yoga, stretching, atau jalan di tempat sudah cukup menjaga sistem imun tanpa menimbulkan stres fisiologis berlebih.

4. Jaga Kebersihan dan Ventilasi Ruangan

Mount Elizabeth Hospital (2024)7 menyoroti pentingnya sirkulasi udara yang baik untuk mencegah penularan virus saat udara dingin. Cuci tangan pakai sabun dan hindari menyentuh wajah sebelum makan atau setelah bepergian.

 

Kesimpulan

Cuaca dingin tidak langsung menyebabkan penyakit — yang membuat tubuh rentan adalah penurunan daya tahan akibat gaya hidup dan adaptasi tubuh.

Kesehatan bukan soal dingin atau panas, tapi cara kamu memahami tubuhmu.

 

Referensi
  1. Why Upper Respiratory Infections Are More Common in Colder Temperatures. Harvard Medical School, 2023. 
  2. Brenner I.K.M. et al. The Effects of Cold Exposure on Leukocytes, Hormones, and Cytokines. PLOS ONE Journal, 2014. 
  3. Pengaruh Suhu Dingin terhadap Derajat Keparahan Rinitis Alergi Berdasarkan Skor VAS. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Malikussaleh, 2023. 
  4. Castellani J.W. Immune Responses to Exercising in a Cold Environment. Wilderness & Environmental Medicine (SAGE Journal), 2011. 
  5. Cold Weather and Travel. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 2023. 
  6. Tips Sehat Selama Musim Hujan. Kementerian Kesehatan RI, 2024.
  7. Weather Changes: Cold vs Flu. Mount Elizabeth Hospital, 2024.

Disclaimer

Artikel ini disusun untuk edukasi kesehatan masyarakat dan tidak menggantikan konsultasi medis profesional. Bila kamu mengalami gejala infeksi atau alergi yang menetap, segera periksakan diri ke tenaga kesehatan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *